Selamat Datang di Blog Hijau

Jadikan media ini untuk saling memberi masukan dan kritikan yang bersifat membangun,
terutama dalam mencari materi yang berhubungan sama Teknik Mesin

Laman

Kamis, 03 Februari 2011

Tehnik Penulisan Laporan

PENULISAN KARYA ILMIAH

Gambaran Umum Tentang Karya Ilmiah
Menulis sebuah naskah ilmiah merupakan sebuah pekerjaan dengan tantangan yang khas, sebagian dikarenakan harapan kita ketika membaca sebuah karangan ilmiah sangat berbeda dengan ketika kita membaca jenis naskah lainnya. Normalnya, seseorang tidak membaca sebuah karangan ilmiah secara linier "dari awal sampai akhir". Pada saat membaca sebuah karangan ilmiah orang biasanya memusatkan perhatian untuk mendapatkan poin-poin penting dengan membaca abstrak/ringkasan, gambar, atau paragraf awal dalam bab pembahasan. Perhatian terhadap teks selebihnya baru diberikan ketika seseorang akan mengulang percobaan, mengumpulkan informasi untuk tinjauan pustaka, atau mengevaluasi kekurangan dalam metoda yang digunakan atau interpretasi hasilnya.

Sebuah karangan ilmiah hendaknya ditulis dengan sejelas dan setepat mungkin. Ekonomi prosa dengan demikian menjadi hal yang sangat penting. Selain itu karangan ilmiah harus mengacu pada sejumlah informasi penting tentang pelaksanaan penelitian dan pustaka yang telah diketahui tentang subyek dari karangan. Data harus diringkas dalam beberapa cara: tabulasi (ringkasan data dan analisis statistik), gambar, dan teks hasil (yang mungkin juga memuat analisis statistik). Tabel dan gambar digunakan untuk menunjukkan pola dari hasil kepada pembaca. Analisis statistik digunakan untuk memberikan kredibilitas terhadap pernyataan yang disusun.

Gaya PenulisanMenulis untuk sebuah karangan ilmiah haruslah menghindari kalimat-kalimat berbunga. Sebaliknya penulisan haruslah 'selangsung' mungkin ke pokok pikiran/masalah yang dimaksud. Gunakan gaya bahasa yang datar dan sebisa mungkin hindari penggunaan jargon yang spesifik untuk disiplin ilmu tertentu. Sebaiknya gunakan kalimat pasif untuk menjelaskan gagasan-gagasan anda. Ketika menguraikan hasil, lakukan seolah-olah sedang menjelaskan gambar atau tabel kepada seorang teman. Sebaiknya dihindari penggunaan terminologi statistik dalam tubuh kalimat. Terakhir, organisasikan naskah menurut format yang ditetapkan oleh penyandang dana.
Organisasi Naskah ilmiah tersusun atas beberapa bab :
Abstrak
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metode
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran

Proses PenulisanAnggapan bahwa menyusun karya ilmiah dapat dilakukan hanya dengan duduk di depan komputer, mengetikan dengan melihat pada catatan-catatan penting, lalu menghasilkan sebuah karya, adalah SALAH besar. Tidak mungkin seseorang dapat memulai tanpa persiapan dan menghasilkan karya ilmiah yang bagus, karena sangat sulit untuk mengorganisasikan bahan dan menulisnya pada saat yang bersamaan.

Berikut ini merupakan beberapa saran untuk menyusun karya ilmiah yang baik:

Susun Rencana PenulisanSebelum memulai menulis, carilah suatu cara untuk mengorganisasikan bahan-bahan yang dimiliki sehingga diketahui apa yang akan ditulis, bagaimana urutannya, dan apa yang ingin disampaikan. Usahakan menulis sebuah outline. Usahakan menulis gagasan pada secarik kertas. Tulisan tersebut tidak harus rapi, karena dimaksudkan sebagai alat bantu ketika memikirkan apa yang akan diungkapkan. Gunakan cara apapun yang cocok untuk diri anda, bagaimanapun anehnya cara tersebut!

Abaikan Bahasa!Ketika merencanakan penulisan, jangan mengkhawatirkan bahasa. Pusatkan perhatian pada apa yang akan diungkapkan. Jangan membuang waktu dengan terlalu memusatkan perhatian pada spelling. Hal-hal tersebut dapat dipikirkan belakangan setelah diputuskan tentang apa yang akan diungkapkan. Jika terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memperbaiki tata-bahasa dalam menyusun naskah awal, harus diingat, mungkin belakangan nanti akan banyak paragarf yang harus dihilangkan karena ternyata tidak diperlukan; atau setidaknya harus dilakukan perubahan yang mendasar. Dengan demikian, berikan perhatian pada tata-bahasa setelah yakin benar dengan apa yang akan diungkapkan.

Tulis dan Tulis Ulang
Para penulis yang lebih berpengalaman umumnya menulis ulang dan melakukan perubahan teks lebih mendalam daripada mereka yang kurang berpengalaman. Setiap orang memerlukan waktu yang cukup untuk dapat menyusun karya yang baik. Semakin baik seorang penulis akan semakin dapat melihat bahwa gagasan/tulisan/ pemikiran awal yang dapat diperbaiki. Karena itu, kita harus memberi waktu cukup pada diri kita sendiri untuk menulis ulang gagasan/pemikiran agar pembaca mencapai pemahaman terbaik tentang apa yang ingin kita ungkapkan, bukannya apa yang terbaik yang dapat dicapai pada menit-menit terakhir.

Cari Pembaca Sukarela!Mintalah beberapa orang membaca apa yang telah anda tulis. Minta tolonglah pada teman, atau dosen pembimbing anda. Lakukan hal tersebut tanpa menunggu naskah anda "sempurna" karena jika orang yang anda mintai tolong memberi saran perubahan mungkin anda akan merasa keberatan melakukannya. Berikan kepada sukarelawan anda naskah sementara (draft) dan beritahukan umpan balik apa yang anda perlukan: komentar atas organisasi naskah? gagasan? bahasa? Atau aspek teknis dari apa yang sudah anda tulis.

Teruslah menulis!Karya yang bagus memerlukan latihan. Orang yang dapat menjadikan diri kita sebagai penulis yang handal hanyalah diri kita sendiri. Jadi lakukan pekerjaan tersebut, tunjukkan hasilnya pada orang lain, lalu tulis ulang, tulis ulang, dan tulis ulang naskah anda.
Tersedia banyak buku teks maupun panduan menulis yang dapat dijadikan acuan. Buku-buku tersebut memberikan banyak metode yang dapat diterapkan, namun jika metode-metode tersebut tidak cocok untuk anda maka gunakan cara anda sendiri.

Menyusun Pendahuluan

Tujuan PendahuluanJelas bahwa pendahuluan terletak pada bagian awal dari sebuah naskah. Ia mengenalkan penelitian dengan mensituasikannya (dengan memberikan latar belakang), menampilkan masalah penelitian,dan menyatakan bagaimana serta mengapa masalah tersebut akan dipecahkan. Tanpa informasi penting tersebut pembaca tidak akan dapat dengan mudah memahami lebih rinci tentang penelitian yang akan dilakukan. Pendahuluan juga menerangkan mengapa penelitian dilakukan (rasional) yang akan sangat krusial bagi pembaca untuk memahami pentingnya kajian yang diusulkan.

Setelah membaca pendahuluan maka pembaca seharusnya dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
· Apa yang menjadi konteks dari permasalahan? Dalam situasi atau lingkungan seperti apa masalah tersebut dapat teramati? (Latar Belakang)
· Mengapa penelitian tersebut penting? Siapa yang akan mendapatkan manfaat? Mengapa kita perlu mengetahuinya? Mengapa situasi, metoda, model atau perangkat perlu diperbaiki? (Rasionalisasi)
· Apa yang tidak kita ketahui? Kesenjangan apa dalam pengetahuan kita yang akan terisi oleh hasil penelitian ini? Apa yang perlu diperbaiki? (Permasalahan).
· Langkah-langkah apa yang akan dicoba ditempuh peneliti dan mengisi kesenjangan atau memperbaiki situasi? (Tujuan)
· Apakah terdapat aspek-aspek tertentu dari masalah yang tidak akan dibahas oleh peneliti? Apakah kajian terbatas pada suatu kawasan geografis tertentu atau aspek tertentu dari situasi yang dikaji? (Ruang lingkup).
· Adakah faktor, kondisi, atau kondisi sekitar yang dapat menghalangi peneliti mencapai tujuannya? (Batasan Masalah)
· Dalam acuan metode, model, formulasi, atau pendekatan, apakah peneliti mensyaratkan suatu kondisi tertentu? Adakah kondisi dasar atau pernyataan peneliti yang harus benar? (Asumsi)Masalah yang sering terjadi
· Terlalu rinci sehingga terlalu panjang. Harap diingat bahwa yang ditulis adalah pendahuluan, semacam gambaran umum. Walaupun yang dicakup adalah poin yang penting, uraian terinci tentang metode, lokasi, dan hasil akan dibahas pada bagian lain di belakang.
· Definisi masalah yang tidak jelas. Tanpa definisi yang jelas tentang masalah penelitian, pembaca naskah anda akan kesulitan untuk memiliki gambaran tentang apa yang anda kaji. Hal ini berarti bahwa mereka tidak dapat memberikan penilaian tentang relevansi pekerjaan anda maupun kemanfaatannya, kualitasnya, dan lain sebagainya. Sebagai latihan, anda harus mampu menyusun kalimat lengkap yang dimulai dengan "Tujuan dari penelitian ini adalah …" yang mampu mencakup masalah yang diselidiki. Tentu saja, tidak selalu harus menuliskan hal tersebut dalam satu kalimat pada proposal/skripsi. Namun hal tersebut dapat berfungsi sebagai suatu cara yang mudah untuk memastikan bahwa masalah penelitian telah ditulis dengan jelas. Dalam skripsi pernyataan masalah penelitian seharusnya dapat disusun dalam satu kalimat - rincian masalah dapat ditulis dalam kalimat yang lain yang mengikuti pernyataan tersebut. Selain itu, haruslah selalu diperhatikan bahwa masalah penelitian sesuai dengan judul skripsi, metodologi, dan tujuan.
· Pengulangan kata, frase, atau ide. Anda akan memiliki kata kunci yang penting dalam penelitian. Walaupun demikian, pembaca tidak menginginkan membaca kata-kata tersebut berulang kali. Pengulangan yang berlebihan akan membuat naskah terlihat disusun dengan tidak cermat. Untuk menguranginya, beri tanda pada frase atau kata yang sering terpakai - lalu ganti dengan padanan kata yang sesuai.
· Organisasi yang kurang bagus. Menulis pendahuluan yang dapat secara efektif mengantarkan masalah penelitian sering kali bukan merupakan pekerjaan mudah. Kerap terjadi ketika kita menulis kita mengungkapkan secara gradual apa yang ingin kita katakan dan bagaimana kita ingin mengatakannya. Menulis adalah sebuah sebuah proses untuk menemukan sesuatu. Karena itu, haruslah selalu siap untuk melakukan perubahan besar pada apa yang telah ditulis maupun susunan yang digunakan untuk memaparkan ide dan informasi. Pendahuluan haruslah memiliki urutan yang logis sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran penulis dengan mudah.

Bagaimana mengorganisasikan "Pendahuluan"Skema berikut diadaptasi dari Swales (1984). Swales telah meneliti struktur pendahuluan pada berbagai artikel jurnal akademik. Skema yang diuraikan disini merupakan pola yang umum terdapat pada artikel-artikel tersebut. Skema tersebut bukanlah suatu "aturan" tentang bagaimana kita menulis, namun lebih merupakan panduan yang berguna tentang bagaimana memikirkan pengorganisasian informasi yang akan dikemukakan.

Skema "Pendahuluan"
Langkah 1: Tegaskan bidang penelitian dengan cara:
· Mengungkapkan sentralitas (mengapa bidang kajian merupakan bidang yang penting); dan / atau
· melangkah dari umum ke khusus; dan / atau
· meninjau (review) bagian-bagian yang relvan dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Langkah 2: Definisikan masalah penelitian dengan cara:
· Mengindikasikan adanya kesenjangan; atau
· memunculkan sebuah pertanyaan; atau
· melanjutkan garis penelitian yang telah dikembangkan sebelumnya; atau
· counter-claiming (ketidak-setujuan dengan pendekatan yang telah ada atau yang diterima umum)
Langkah 3: Ajukan pemecahan masalah dengan cara:
· mengungkapkan tujuan ; dan / atau
· mengumumkan penelitian yang dikerjakan (metodologi); dan
· mengumumkan temuan utama (hasil); dan
· mengindikasikan struktur penelitian.

Bidang Kajian
Mula-mula, dalam menulis diperlukan untuk mengungkapkan wilayah penelitian (research area) di mana pekerjaan penelitian yang dilakukan berada, dan untuk menyediakan konteks bagi masalah penelitian.

Terdapat tiga unsur utama, yaitu:
Mengungkapkan sentralitas: Mengungkapkan bahwa bidang penelitian adalah sesuatu yang penting, dan karena itu mengimplikasikan bahwa penelitian yang dikerjakan juga penting. Misalnya: "Mempertahankan suhu terendah yang aman (di atas titik beku) dan kelembaban tinggi merupakan cara yang paling penting untuk penyimpanan sayuran." (Barth et al., 1993).
Kata-kata "cara yang paling penting" mengindikasikan sentralitas dengan memperlihatkan dua faktor yang krusial.
Dari Umum ke Khusus: Kebanyakan naskah dimulai dengan informasi umum dan bergerak ke informasi yang lebih khusus. Aturan ini juga berlaku pada penulisan pendahuluan. Sebagai contoh:Belakangan ini, terdapat peningkatan kesadaran terhadap dampak potensial dari polutan semacam logam berat. Lebih jauh, metode tradisional untuk menangani aliran air yang mengandung kontaminan sangatlah mahal dan membutuhkan fasilitas yang juga berharga mahal (1). Hal ini terutama terasa di negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Hal tersebut menuntut penggunaan teknologi alternatif. Penggunaan bahan-bahan biologis merupakan salah satu teknologi yang mendapat perhatian besar (Ho et al., 1996).
Penjelasan:
· Kalimat pertama: pengaruh logam berat (umum).
· Kalimat ke dua: biaya dan metode penanggulangan logam berat (agak umum).
· Kalimat ke tiga: biaya dan metode penanggulangan logam berat di negara berkembang (agak spesifik).
· Kalimat ke empat: teknologi alternatif untuk memecahkan masalah biaya dan metode penanggulangan logam berat (lebih spesifik).
· Kalimat ke lima: bahan-bahan biologis sebagai salah satu contoh untuk mengatasi masalah biaya dan metode penanggulangan logam berat (sangat spesifik).Perhatikan bahwa pada masing-masing kalimat ditambahkan satu informasi (dicetak miring) untuk menggerakkan pendahuluan dari topik yang umum tentang "logam berat" ke topik yang lebih khusus (spesifik) "bahan biologis sebagai metode alternatif untuk melepaskan logam berat." Meskipun demikian, jangalah memulai dari sesuatu yang terlalu umum karena hal itu berarti akan memerlukan waktu terlalu lama untuk mencapai bidang khusus dalam penelitian yang dikerjakan. Pikirkan "umum" sebagai informasi yang akan membantu pembaca naskah untuk memahami konteks dari masalah penelitian (dari pada sebagai keseluruhan bidang kajian). Penelitian sebelumnya: Sering pendahuluan mengacu pada pekerjaan penelitian yang pernah dikerjakan untuk menyediakan latar belakang (dan seringkali sangat membantu dalam mendefinisikan masalah penelitian). Sebagai contoh:Berbagai kajian tentang penggunaan protein tanaman sebagai pengganti sebagian atau secara keseluruhan makanan ikan telah dilakukan dengan menggunakan ikan air tawar maupun ikan laut (Lovell, 1987; Tacon et al., 1983; Murai et al., 1989a; Cowey et al., 1974)

Permasalahan
Penelitian haruslah sesuatu yang baru dilihat dari beberapa hal. Ia harus menambahkan pengetahuan baru pada bidang penelitian sehingga kita harus menampilkan dengan cara bagaimana karya kita mengeksplorasi bidang/issu/pertanyaan yang sebelumnya tidak pernah dieksplorasi, atau belum dieksplorasi secara detail, dan atau tidak dieksplorasi dengan cara yang diterapkan dalam penelitian yang kita kerjakan. Dengan kata lain, kita perlu memberikan alasan rasional bagi penelitian yang kita kerjakan (yaitu menjelaskan mengapa kita melakukan hal tersebut). Terdapat empat cara untuk memperlihatkan bahwa kita menambahkan pengetahuan baru pada disiplin ilmu yang menjadi bidang penelitian kita:Kesenjangan: Kesenjangan (gap) dalam penelitian adalah suatu bidang dimana tidak ada atau sedikit sekali penelitian yang telah dilakukan. Hal ini diperlihatkan dengan menuliskan karya yang telah dihasilkan dalam bidang dimaksud untuk memperlihatkan adanya kesenjangan penelitian (yang akan kita isi oleh penelitian yang kita kerjakan). Sebagai contoh:Berbagai kajian tentang penggunaan protein tanaman sebagai pengganti sebagian atau secara keseluruhan makanan ikan telah dilakukan dengan menggunakan ikan air tawar maupun ikan laut (Lovell, 1987; Tacon et al., 1983; Murai et al., 1989a; Cowey et al., 1974). Walaupun demikian, sedikit yang telah diketahui tentang kelayakan penggunaan biji kedelai sebagai sumber protein dalam membudidayakan …..Memunculkan pertanyaan: Masalah pertanyaan didefinisikan dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang jawabannya belum diketahui, dan yang dikaji dalam penelitian yang kita kerjakan. Sebagai contoh:Pertanyaan yang diajukan dalam kajian ini adalah bagaimana perubahan teknologi yang akan terjadi bila sistem secara keseluruhan perlu dirubah. Khususnya, bagaimana kita akan memulai dan mempertahankan peralihan teknologi dari teknologi berbasis hidrokarbon?Melanjutkan garis penelitian sebelumnya: Menyusun karya di atas karya yang telah dikerjakan.

Penyusunan Tinjauan Pustaka
Pengertian PustakaMeskipun mungkin orang akan membayangkan novel atau puisi ketika mendengar kata "pustaka", dalam konteks penelitian kata tersebut arti yang lebih khusus. Dalam istilah tinjauan pustaka (literature review), "pustaka" berarti karya-karya yang menjadi rujukan untuk memahami dan menyelidiki masalah penelitian. Karya-karya tersebut dapat berupa publikasi sebagai berikut:
· Artikel Jurnal
Karya dalam kelompok ini sangat bagus terutama karena informasinya yang mutakhir. Walaupun demikian, harap diingat bahwa diperlukan waktu hingga dua tahun untuk mempublikasikan suatu artikel di sebuah jurnal yang bagus. Karya dalam kategori ini sangat sering digunakan dalam tinjauan pustaka karena ringkas, formatnya up-to-date untuk penelitian, dan karena semua jurnal yang memiliki reputasi hanya mempublikasikan karya penelitian yang paling relevan dan reliabel).
· Buku
Buku cenderung kurang mutakhir karena waktu yang diperlukan lebih lama untuk menyusunnya bila dibandingkan dengan artikel jurnal. Buku teks agaknya kurang bermanfaat untuk dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka karena buku umumnya ditujukan untuk keperluan pengajaran, bukan penelitian. Walaupun demikian, buku dapat menjadi titik awal yang baik untuk menelusuri sumber-sumber yang lebih rinci.
· Proseding Konferensi
Proseding konferensi sangat berguna karena menginformasikan penelitian paling mutakhir atau penelitian yang belum dipublikasikan. Prosiding juga akan sangat membantu untuk menyediakan informasi bagi orang-orang yang sedang melakukan penelitian pada bidang-bidang yang sama, dan untuk menelusuri karya-karya lain dari para peneliti yang sama.
· Laporan Pemerintah dan Perusahaan
Banyak departemen pemerintah dan komisi perusahaan yang melakukan penelitian. Publikasikan hasil penelitian mereka dapat menjadi sumber informasi, tergantung bidang kajian penelitian kita.
· Koran
Karena koran umumnya ditujukan untuk pembaca yang umum (tidak khusus), informasi yang disediakan sangat terbatas untuk keperluan penyusunan tinjauan pustaka. Seringkali koran bermanfaat sebagai sumber informasi tentang kecenderungaan saat ini, perubahan atau penemuan (misalnya pengumuman perubahan kebijakan pemerintah), namun kita harus melengkapinya dengan informasi yang lebih rinci dari sumber-sumber lainnya.
· Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Kelompok karya tulis ini dapat menjadi sumber pustaka yang berguna. Walaupun demikian, karya tulis kelompok ini memiliki beberapa kelemahan: 1) sulit untuk mendapatkannya karena tidak dipublikasikan dan hanya tersedia terbatas di perpustakaan universitas; 2) mahasiswa yang melakukan penelitian mungkin tidak cukup berpengalaman sehingga kita harus memperlakukan temuan dalam karya tersebut dengan lebih hati-hati bila dibandingkan dengan penelitian yang dipublikasikan.
· Internet (jurnal elektronik)
Sumber informasi yang tumbuh paling cepat adalah di Internet. Tidaklah mungkin untuk mengkarakterisasikan informasi yang tersedia di internet, namun beberapa hal penting tentang penggunaan sumber elektronik: 1) harap diingat bahwa setiap orang dapat menerbitkan informasi di Internet sehingga kualitasnya mungkin tidak reliabel; 2) informasi yang dapat kita temukan mungkin dimaksudkan untuk audiens yang umum sehingga tidak sesuai untuk dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka (informasi yang ditujukan untuk audiens umum biasanya kurang rinci); dan 3) saat ini semakin banyak jurnal yang memiliki reputasi mempublikasikan jurnalnya secara elektronik sehingga kualitasnya lebih dapat dipercaya (tergantung reputasi dari jurnal tersebut).
· CD-ROM
Saat ini, hanya sedikit produsen CD-ROM yang menyediakan sejenis informasi yang khusus dan rinci tentang penelitian akademik. Walaupun demikian semakin banyak CD-ROM yang digunakan di perpustakaan akademik sehingga menjadi piranti untuk menelusuri informasi.
· Majalah
Kebanyakan majalah ditujukan untuk pembaca umum sehingga kurang berguna untuk pencarian informasi yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Beberapa majalah khusus mungkin lebih berguna (misalnya majalah bisnis untuk mahasiswa agribisnis) tetapi biasanya majalah tidak memadai untuk rujukan penelitian kecuali sebagai titik awal (misalnya informasi tentang berita atau informasi umum tentang penemuan-penemuan baru, kebijakan, dan lain-lain) yang memerlukan rujukan ke sumber-sumber yang lebih khusus.

Mengapa Menulis Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah pandangan kritis terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang signifikan dengan penelitian yang sedang (akan) kita lakukan. Anggapan beberapa orang bahwa tinjauan pustaka merupakan ringkasan adalah tidak benar. Walaupun kita harus meringkas penelitian yang relevan, adalah sangat penting bahwa kita juga melakukan evaluasi terhadap karya tersebut, memperlihatkan hubungannya dengan karya-karya lain, dan memperlihatkan bagaiamana karya tersebut terkait dengan penelitian kita. Dengan kata lain, kita tidak dapat hanya memberikan deskripsi sederhana, misalnya: suatu artikel: kita perlu memilih bagian mana dari penelitian untuk dibahas (misalnya metodologi), memperlihatkan bahaimana hal tersebut berhubungan dengan karya lain (misalnya: Metodologi lain mana yang telah digunakan? Apa kesamaannya? Apa perbedaannya?) dan memperlihatkan bagaimana hal tersebut terkait dengan karya kita (bagaimana hubungannya dengan metodologi penelitian kita?).Harus diingat bahwa tinjauan pustaka sebaiknya menyediakan konteks bagi penelitian kita dengan melihat pada karya apa yang telah dikerjakan dalam bidang penelitian kita. Tidak dianjurkan untuk hanya meringkas karya orang lain!!!
Beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tinjauan pustaka yang kita susun antara lain:
1) Hal mutakhir apa yang kita ketahui dalam bidang penelitian kita?
2) Apa yang menjadi karakteristik konsep kunci atau faktor utama atau variabel?
3) Apa hubungan antar konsep kunci, faktor, atau variabel tersebut?
4) Teori apa yang telah ada?
5) Dimana letak inkonsistensi atau kelemahan lain dalam pengetahuan dan pemahaman kita?
6) Pandangan apa yang perlu diuji (lebih jauh)
7) Bukti-bukti apa yang kurang, inconclusive, kontradiktif, atau terlalu sedikit?
8) Mengapa mengkaji masalah penelitian lebih jauh?
9) Sumbangan yang dapat diharapkan dari penelitian saat ini?
10) Rancangan atau metode penelitian apa yang tidak memuaskan?

Menulis Tinjauan Pustaka
Sangatlah mudah menyusun tinjauan pustaka yang jelek, dan sangat sulit menyusun yang baik. Untuk mengetahui apakah suatu tinjauan pustaka baik atau tidak, maka rujukkanlah pada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh tinjauan pustaka.
§ Pertanyaan mana yang dijawab oleh tinjauan pustaka tersebut?
§ Pertanyaan mana yang tidak terjawab?
§ Sistem apa yang digunakan penulis tinjauan pustaka tersebut?
§ Bagus/jelekkan tinjauan pustaka tersebut? Mengapa/mengapa tidak?

Menulis Tinjauan Pustaka yang Baik

Memperhatikan dengan tujuan.
Tinjauan pustaka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dikemukakan di atas. Perhatikan bagaimana penulis-penulis yang naskahnya diterbitkan (jurnal terkemuka) menyusun tinjauan pustakanya. Dengan mudah dapat kita lihat bahwa kita harus menggunakan pustaka untuk menjelaskan penelitian kita - jika tidak, yang kita tulis bukanlah tinjauan pustaka tetapi hanyalah memberitahu pembaca apa yang telah dilakukan peneliti lain.
Tujuan penyusunan tinjauan pustaka yaitu untuk memperlihatkan mengapa penelitian kita perlu dilakukan, bagaimana kita sampai pada keputusan memilih metodologi atau teori tertentu yang kita gunakan, bagaimana karya kita menambah informasi terhadap penelitian-penelitian yang telah ada, dan lain-lain.

Membaca dengan tujuan.
Kita memerlukan untuk meringkas karya yang kita baca tetapi kita juga harus memutuskan gagasan atau informasi yang mana yang penting bagi penelitian kita (harus kita beri tekanan), dan mana yang kurang penting sehingga bisa diabaikan dalam tinjauan kita. Harus kita lihat juga konsep utama, kesimpulan, teori, argumen, dan lain-lain yang mendasari karya tersebut, serta melihat kesamaan dan perbedaannya dengan karya terkait lainnya. Hal tersebut mungkin agak sulit dilakukan pada saat pertama kalinya, tetapi akan menjadi semakin muda dengan semakin banyaknya karya dalam bidan kajian yang sama yang kita baca.

Menulis dengan tujuan. Tujuan kita menulis tinjauan pustaka adalah untuk mengevaluasi dan memperlihatkan hubungan antar karya yang ada (Apakah teori peneliti Y lebih baik dari pada peneliti X? apakah peneliti X menyusun karyanya berdasarkan karya peneliti Y?) dan antara karya-karya tersebut dengan karya yang kita kerjakan. Untuk melakukan hal ini dengan efektif sebaiknya disusun rencana bagaimana kita akan mengorganisasikan karya tulis kita. Banyak orang yang suka menyusun karyanya secara kronologis (menggunakan waktu sebagai sistem organisasinya). Jika waktu pengembangan tidak penting untuk menjelaskan konteks masalah penelitian, penggunaan sistem kronologis tidaklah efektif untuk menyusun tinjauan pustaka. Beberapa orang mungkin menyusun tinjauan pustakanya secara alfabetis berdasarkan penulisnya: sistem ini tidak akan memungkinkan untuk menjelaskan hubungan antar karya penelitian dan dengan penelitian kita sehingga harus dihindari. Informasi lebih jauh dapat dirujuk pada Dasar-dasar Menulis yang Baik.
Bila kita membaca tinjauan pustaka yang kita tulis, maka sebenarnya kita melakukan dua hal sekaligus (dan karena itu sering menjadi lebih menyulitkan kita!):
1. kita mencoba mendefinisikan masalah penelitian: mencari kesenjangan, mengajukan pertanyaan, melanjutkan penelitian terdahulu, atau membantah teori (lihat pada bagian pendahuluan).
2. kita mencoba membaca setiap sumber yang relevan dengan masalah penelitian.
Biasanya, sebelum kita mendefinisikan masalah penelitian, kita dapat menemukan bahwa terdapat banyak sekali sumber yang relevan. Namun demikian, kita tidak dapat mendefinisikan masalah sampai kita membaca di sekitar bidang penelitian kita. Hal ini terlihat seperti lingkaran setan. Namun yang harus dilakukan sebenarnya adalah ketika membaca kita mendefinisikan masalah dan ketika mendefinisikan masalahakan semakin mudah bagi kita untuk memutuskan apa yang harus dibaca dan mana yang harus diabaikan.

Jebakan
Beberapa jebakan yang mungkin dihadapi dan sebaiknya dihindari adalah:

Mencoba membaca semuanya!
Sebagaimana mungkin pernah kita alami, bila kita ingin menyusun naskah yang komprehensif maka kita tidak pernah mampu berhenti membaca. Tinjauan pustaka bukanlah bagian naskah yang dimaksudkan untuk menyampaikan ringkasan dari semua karya yang terkait, tetapi merupakan suatu survey tentang karya yang paling relevan dan paling signifikan.

Membaca tetapi tidak menulis!
Membaca lebih mudah daripada menulis: bila disuruh memilih, orang akan memilih membaca dari pada harus menulis. Menulis memerlukan lebih banyak usaha. Walaupun demikian, menulis dapat membantu memahami dan mencari hubungan antar karya-karya yang dibaca. Jadi jangan berhenti menuliskan catatan hingga "selesai" membaca - sesudah mana mungkin masih diperlukan lagi membaca tulisan tersebut secara keseluruhan sebagai sebuah kesatuan karya tulis. Setelah itu, jangan beranggapan bahwa hasil tulisan awal yang diperoleh merupakan versi final. Menulis merupakan suatu cara berfikir; karena itu, biarkan diri anda menulis sebanyak mungkin draft yang diperlukan, merubah gagasan dan informasi seiring kita mempelajari lebih jauh tentang konteks masalah penelitian.

Tidak menyimpan informasi bibliografis!
Akan datang saatnya kita harus menuliskan halaman daftar acuan… dan kemudian kita baru menyadari telah kelupaan untuk menyimpan informasi yang diperlukan, dan bahwa kita tidak mencantumkan suatu pustaka dalam daftar acuan kita. Satu-satunya pemecahan adalah dengan meluangkan banyak waktu di perpustakaan untuk menelusuri kembali semua sumberr yang telah dibaca sambil memperhatikan naskah kita untuk mencari informasi mana berasal dari sumber yang mana. Jika beruntung, mungkin kita dapat melakukannya sebelum harus mempertahankan karya kita. Sebaliknya hal terseut akan menjadi masalah yang sangat memusingkan (bagi penulis maupun pembaca/komisi penguji). Untuk menghindarinya simpan informasi tersebut dalam bentuk catatan.

Menyusun Bab tentang Metodologi

TujuanBab tentang metodologi dimaksudkan untuk menjawab dua pertanyaan utama berikut:
1. Bagaimana data dikumpulkan atau dihasilkan?
2. Bagaimana data tersebut dianalisis?
Dengan kata lain, bab tentang metodologi memperlihatkan kepada pembaca bagaimana kita akan memperoleh hasil. Sebelum membahas lebih jauh, agar penyusunan bab tiga dapat dilakukan dengan baik penting bagi kita untuk dapat menjawab pertanyaan: mengapa kita perlu untuk menjelaskan bagaimana kita akan mendapatkan hasil dalam penelitian?Kita perlu mengetahui bagaimana data diperoleh karena metode berpengaruh terhadap hasil. Sebagai contoh, jika kita menyelidiki kandungan nitrogen tanah maka metode analisa bahan yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda.Mengetahui bagaimana data dikumpulkan akan membantu pembaca untuk mengevaluasi validitas dan reliabilitas hasil dan kesimpulan dalam penelitian kita.Sering kali terdapat metode yang berbeda yang dapat digunakan untuk menyelidiki suatu masalah penelitian yang sama. Karena itu, metodologi harus memberikan alasan yang jelas mengapa kita menggunakan suatu metode atau prosedur tertentu.Pembaca ingin mengetahui bahwa data yang dikumpulkan atau dihasilkan menggunakan suatu cara bersifat konsisten dengan praktek yang telah disepakati dalam bidang kajian yang sama. Sebagai contoh, pengukuran tinggi tidak dilakukan dengan mengukurnya dari permukaan tanah setelah tanaman dibumbung.Metode penelitian harus sesuai dengan tujuan dari penelitian. Misalnya, bila tujuan penelitian dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh suatu aplikasi terhadap kecepatan tumbuh tanaman maka variabel dan cara pengukurannya harus merujuk pada metode/ pendekatan yang sesuai. Pengukuran tinggi tanaman, dalam hal ini, tidak cukup untuk menggambarkan kecepatan tumbuh tanaman. Selisih tinggi tanaman per satuan waktu akan lebih sesuai untuk tujuan penelitian tersebut.Metodologi harus membahas masalah-masalah yang telah diantisipasi dan menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah masalahyang mungkin akan terjadi, masalah yang telah terjadi, dan cara-cara meminimalkan pengaruhnya.Dalam beberapa kasus, akan sangat berguna bagi peneliti lain untuk mengadaptasi atau mereplikasi metodologi kita. Dengan demikian informasi yang lengkap akan memungkinkan peneliti lain mamanfaatkan karya kita. Hal tersebut terutama berlaku untuk penelitian yang menggunakan metode-metode baru, atau adaptasi yang inovatif dari metode-metode yang sudah ada.

Masalah yang Sering Muncul
Rincian yang tidak relevan

Penjelasan yang tidak perlu tentang prosedur-prosedur dasar.Harap diingat bahwa kita tidak bermaksud menyusun panduan pelaksanaan bagi pemula melainkan orang-orang dengan tingkat keahlian yang setidaknya sama dalam disiplin ilmu kita dan kita dapat mengasumsikan bahwa merepa terbiasa dengan prosedur-prosedur dasar tersebut. Karena itu tidak kita perlukan lagi untuk mengurai prosedur-prosedur dasar secara sangat rinci. Sebagai contoh: "Kandungan klorofil total (mikrogram/gram jaringan tanaman) ditentukan secara spektrofotometrik dengan metode Anderson dan Boarman (1964), yang diadaptasi oleh Barth et al. (1992)" (Barth et al., 1993). Perhatikan bahwa penulis tidak mennjelaskan metode Anderson dan Boardman (diasumsikan bahwa hal tersebut telah diketahui oleh pembaca dengan disiplin ilmu yang sama) maupun adaptasi dari metode tersebut (karena adaptasi tersebut telah dipublikasikan dalam karyanya pada tahun 1992). Walaupun demikian, kita harus menguraikan dengan terinci prosedur-prosedur yang belum pernah terpublikasikan sebelumnya berikut alat dan bahan yang digunakan karena hal tersebut berpengaruh terhadap hasil.

Pengabaian terhadap Masalah
Sebagian besar peneliti menghadapi masalah ketika mengumpulkan atau membangkitkan data. Hendaknya masalah yang timbul tidak diabaikan atau berpura-pura tidak pernah terjadi masalah. Seringkali, pencatatan tentang bagaimanan kita mengatasi masalah dapat membentuk bagian menarik dari metodologi, dan berarti kita juga memberikan penjelasan tentang keputusan-keputusan tertentu, berikut pandangan realistis tentang penggunaan metode yang dipilih.

Gambaran Umum
Berikut ini gambaran tentang bagaimana posisi metodologi dalam penelitian kita:
Pendahuluan: pengantar ke masalah penelitian, pengantar ke tujuan penelitian, pengantar ke penjelasan tentang bagaimana tujuan akan dicapai (metodologi),
Tinjauan Pustaka: tinjauan terhadap karya sebelumnya yang terkait dengan masalah penelitian (untuk mendefinisikan, menjelaskan, atau justifikasi), tinjauan terhadap karya terkait dengan metodologi, tinjauan terhadap karya sebelumnya yang terkait dengan hasil (khususnya yang menyangkut reliabilitas, dan lain-lain).
Metodologi: (bagaimana hasil akan diperoleh): penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan / dibangkitkan; penjelasan tentang bagaimana data dianalisis; penjelasan tentang masalah-masalah metodologis dan pemecahannya atau pengaruhnya.
Hasil dan Pembahasan: presentasi tentang hasil; interpretasi hasil; pembahasan hasil (misalnya pembandingan hasil dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pengaruh penggunaan metode tertentu terhadap data yang diperoleh).
Kesimpulan: apakah masalah penelitian telah terpecahkan?
seberapa jauh tujuan penelitian tercapai?
apa yang telah dipelajari dari hasil?
bagaimana pengetahuan ini dapat digunakan?
apa masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian atau metodologi penelitian? dan lain-lain.

Beberapa Contoh Jenis Penelitian yang Berbeda
Analisis : kelas-kelas data dikumpulkan dan kajian dilakukan untuk melihat pola dan memformulasikan prinsip-prinsip yang dapat menjadi panduan di masa depan.
Studi kasus: latar belakang, perkembangan, kondisi saat ini dan interaksi lingkungan terhadap satu atau lebih individu, kelompok, komunitas, usaha atau lembaga y ang diamati, dicatat untuk menyusun polanya dalam hubungannya dengan pengaruh-pengaruh internal dan eksternal.
Pembandingan: dua atau lebih kondisi yang ada dikaji untuk menentukan kesamaan dan perbedaannya.
Korelasi-prediksi: koefisien korelasi yang signifikan secara statistik antar dan antara sejumlah faktor yang dikaji dan diinterpretasikan.
Evaluasi: penelitian untuk menentukan apakah suatu program atau proyek mengikuti prosedur-prosedur yang direkomendasikan dan mencapai hasil yang ditetapkan.
Desain-demonstrasi: sistem atau program baru yang dibangun, diuji dan dievaluasi.
eksperimen: satu atau lebih variabel dimanipulasi dan hasilnya dianalisa.
survey-kuesioner: perilaku, keyakinan dan observasi terhadap kelompok tertentu diidentifikasi, dilaporkan dan diiterpretasikan.
status: contoh yang dipilih dari satu atau lebih fenomena yang diuji untuk menentukan karakteristik khususnya.
Penyusunan teori: suatu usaha untuk mendapatkan atau menguraikan prinsip-prinsip yang menjelaskan bagaimana sesuatu bekerja.
Analisa kecenderungan: memprediksi atau meramal (forecast) arah kejadian masa depan.

Menyusun Bab tentang Metodologi
Ingatlah selalu tujuan penyusunan metodologi.
Catatlah apa yang sudah dikerjakan, mengapa kita mengerjakannya, dan apa yang terjadi. Beberapa peneliti membuat catatan harian penelitian sehingga mereka memiliki catatan tentang metode yang digunakannya.
Usahakan memiliki cara untuk mencatat pekerjaan penelitian dengan efektif dan secara hati-hati memiliki bahan-bahan mana saja yang akan diikutkan dalam bab tentang metodologi.
Perhatikan siapa yang akan menjadi audiens kita, dan berhati-hati untuk tidak memasukkan ditail yang tidak perlu.
Hindari penggunaan "Saya" untuk menulis apa yang telah dikerjakan.
Jangan gunakan "kami" bila kita tidak benar-benar bekerja secara tim.

Menyusun Hasil dan Pembahasan
Hasil
Bagian hasil dari Bab 4 dimaksudkan untuk memaparkan hasil dan menjadikannya berarti bagi pembaca. Berdasarkan tujuan tersebut, maka hal-hal yang harus dimasukkan ke dalam bagian hasil adalah sebagai berikut:
Pernyataan tentang hasil: hasil dipaparkan dalam format yang mudah dipahami oleh pembaca (misalnya berupa grafik, tabel, diagram, atau teks). Sementara itu, bila diperlukan, data mentah biasanya diletakkan di bagian Lampiran.
Teks penjelasan: semua grafik, tabel, diagram dan gambar harus didampingi oleh teks yang memandu perhatian pembaca ke arah hasil yang signifikan. Teks akan menjadikan hasil lebih bermakna dengan menunjukkan hasil yang paling penting, penyederhanaan hasil (misalnya lebih baik menggunakan "hampir separo" dari pada "48,9%"), penegasan kecenderungan atau hubungan yang signifikan (misalnya "laju penurunan oksigenasi mengikuti penurunan suhu"), dan mengomentasi apakah hasil tertentu sesuai dengan harapan atau tidak

Masalah yang Sering Muncul
Teks memuat terlalu rinci hal-hal yang sebenarnya dapat dipaparkan secara sederhana berupa grafik, tabel, dan lainnya tanpa membuat hasil yang bermakna.
Pemecahannya: Ingat bahwa tabel dan lain-lainnya digunakan untuk memaparkan banyak informasi secara efisien dan tugas penulis mengarahkan perhatian pembaca pada informasi/bagian yang paling penting.

Organisasi Naskah
Terdapat dua cara utama untuk mengorganisasikan naskah pemaparan hasil:
Memaparkan semua hasil, kemudian menampilkan pembahasan (mungkin dalam bagian yang terpisah).
Memaparkan sebagian hasil lalu membahasnya diikuti dengan pemaparan bagian hasil lainnya berikut pembahasannya dan seterusnya.
Metode pengorganisasian yang digunakan tergantung pada kuantitas dan jenis hasil yang diperoleh dari penelitian. Kita harus mencari metode pemaparan yang dapat menyajikan informasi dan gagasan sejelas mungkin bagi pembaca.

Pembahasan
Tujuan dari bagian pembahasan adalah untuk memberikan komentar dan penjelasan terhadap hasil. Secara umum pembahasan mencakup hal-hal berikut ini:
· Penjelasan tentang hasil: komentar penulis tentang apakah hasil sesuai dengan harapan atau tidak, pemaparan penjelasan hasil, khususnya yang tidak memenuhi harapan atau tidak memuaskan.
· Perujukan ke penelitian-penelitian sebelumnya: perbandingan hasil dengan yang dilaporkan pada pustaka rujukan, atau penggunaan pustaka untuk mendukung suatu pernyataan hasil , hipotesis atau deduksi.
· Deduksi: suatu pernyataan tentang bagaimana hasil dapat diaplikasikan lebih umum (kesimpulan berdasarkan alasan-alasan yang diperoleh dari hasil (misalnya: …)
· Hipotesis: suatu pernyataan umum atau kesimpulan yang mungkin muncul dari hasil (yang akan dibuktikan atau dibantah pada penelitian berikutnya).

Masalah yang Sering Terjadi
Masalah yang sering dihadapi para penulis untuk menyusun bagian pembahasan adalah: bahwa pembahasan tidaklah membahas, namun hanya menguraikan hasil lebih rinci saja.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka ketika menyusun bagian pembahasan harus selalu diingat bahwa maksud penyusunannya adalah untuk menjelaskan hasil.

Menulis Bab Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Penyusunan bab tentang kesimpulan dan saran ditujukan untuk memberi ringkasan tentang:
· Apa yang telah dipelajari (biasanya di bagian awal kesimpulan)
· Apa saja yang masih harus dipelajari (arah penelitian berikutnya)
· Hasil yang diperoleh dalam penelitian (evaluasi)
· Manfaat, kelebihan, dan aplikasi temuan penelitian (evaluasi)
· Rekomendasi

Masalah yang Sering Dihadapi
Terlalu panjang. Bab tentang kesimpulan seharusnya ringkas saja. Sebagai gambaran, pada banyak publikasi hasil penelitian bagian kesimpulan mencakup hingga 2,5% dari keseluruhan laporan.
Terlalu rinci. Kesimpulan yang terlalu panjang seringkali disebabkan memuat rincian yang tidak perlu.
Bab tentang kesimpulan bukanlah tempat bagi rincian tentang metodologi atau hasil penelitian. Walaupun kita harus memberikan ringkasan tentang apa yang telah dipelajari dalam penelitian, ringkasan tersebut tidak harus panjang karena penekanan pada bagian kesimpulan terletak pada implikasi, evaluasi, dlsb.
Tidak memberikan komentar pada isue-isue yang lebih besar / lebih signifikan. Bila pada bagian pendahuluan dimaksudkan untuk bergerak dari umum (bidang kajian) ke khusus (topik penelitian), maka dalam bagian kesimpulan kita harus bergerak dari yang lebih khusus (penelitian kita) kembali ke umum (bidang kajian, bagaimana penelitian kita akan mempengaruhi dunia). Dengan kata lain, dalam kesimpulan kita harus meletakkan penelitian kita ke dalam konteks.
Tidak menjelaskan kompleksitas dari sebuah kesimpulan atau situasi. Aspek negatif dari penelitian kita seharusnya tidak diabaikan. Masalah, kelemahan, dan lain-lain sejenisnya dapat dimasukkan ke dalam bagian kesimpulan sebagai suatu cara untuk mengkualifikasikan kesimpulan yang kita buat (memperlihatkan aspek-aspek negatif, bahkan seandainya hal tersebut lebih bermakna dibandingkan dengan aspek-aspek positifnya)
Tidak memuat secara jelas tapi ringkas tentang apa yang telah dipelajari dari penelitian. Agar dapat membahas bagaimana penelitian kita sesuai dengan bidang kajian maka kita perlu menyusun kesimpulan seringkas mungkin. Seringkali ringkasan terssebut hanya terdiri dari beberapa kalimat.
Gagal untuk memenuhi tujuan penelitian. Sering terjadi tujuan penelitian mengalami perubahan ketika penelitian sedang dijalankan. Hal tersebut tidak menjadi masalah sepanjang kita tidak lupa untuk kembali dan menyusun ulang tujuan yang telah ditulis pada bagian pendahuluan sehingga secara akurat merefleksikan apa yang sedang kita selesaikan dalam penelitian (bukan apa yang kita pikirkan akan dapat diselesaikan pada saat kita mengawali penelitian).

Berikut ini adalah sebuah contoh bagaimana sebuah tujuan dan kesimpulan tidak bertemu.
Tujuan: Tujuan utama kajian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pembangunan jalan terhadap komunitas desa.
Kesimpulan: Model yang dihasilkan dalam kajian ini dapat secara akurat memprediksi pengaruh sosial dan ekonomis pembangunan jalan di desa.
Jika kita menulis ulang tujuan agar sesuai dengan apa yang sebenarnya kita lakukan (yaitu mengembangkan suatu model) agar sesuai dengan kesimpulan, maka tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
Tujuan hasil penulisan ulang: Tujuan utama dari kajian ini adalah mengembangkan sebuah model untuk memprediksi pengaruh sosial ekonomis pembangunan jalan terhadap komunitas pedesaan.

==================================================================
CONTOH !!
PEDOMANPENULISAN TUGAS AKHIR (TA) PROGRAM STUDI DIPLOMA III BAHASA INGGRIS

A. Teknik Penulisan Tugas Akhir
1. Bagian Awal
Bagian ini berisi judul tugas akhir, halaman persetujuan dosen pembimbing, halaman pengesahan panitia ujian tugas akhir, kata pengantar, abstrak, daftar lampiran dan daftar gambar. Masing-masing diketik pada halaman tersendiri.

2. Bagian Pendahuluan
Bab pendahuluan pada tugas akhir meliputi latar belakang masalah, batasan pengertian, tujuan dan manfaat, teknik pengumpulan data, sistematik laporan:

a. Latar Belakang Masalah
Sub bab ini berisi hal-hal yang melatarbelakangi masalah yang dibahas/ diteliti, motivasi pemilihan masalah. Penulis mengemukakan sebab-sebab mengapa masalah tersebut perlu diteliti dan ditulis. Dari pengalaman, literatur, dan kajian teoritis yang dibacanya dapat dikemukakan alasan-alasan itu, misalnya :
1) Arti penting atau peranan topik pembicaraan
2) perlunya pembinaan/ peningkatan di bidang topik pembicaraan itu;
3) perlunya masukan sebagi bahan pembinaan/ peningkatan di bidang topik pembiraan;
4) perlunya penelitian dilakukan baik untuk kemanfaatan praktisnya (pembinaan/ peningkatan kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, sikap petugas) maupun untuk kemanfaatankeilmuan (pengembangan teori);
5) kerelevanan obyek penelitian sebagai sumber data untuk dua segi kemanfaatan penelitian (Widyamartaya & Sudiati, 1997:96)

b. Batasan Masalah/ Pengertian
Sub bab ini memuat rumusan masalah atau definisi pengertian yang berkaitan dengan judul tulisan.

c. Tujuan dan Manfaat
Sub bab ini berisi tentang tujuan mahasiswa menulis tugas akhir, dan segala manfaat yang diambil dari penulisan tersebut.

d. Teknik Pengumpulan Data
Sub bab ini memuat teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh mahasiswa dalam proses penulisan tugas akhir. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain observasi, wawancara, kuesioner, pengumpulan dokumen, dll.

3. Bagian Tinjauan Pustaka
Bagian ini merupakan jalan yang akan dilewati oleh penulis untuk membangun kerangka berpikir (dasar teori). Kerangka berpikir akan dimanfaatkan oleh penulis makalah sebagai pisau analisis masalah. Agar pisau analisis masalah semakin tajam, studi kepustakaan harus mampu menelusur berbagai teori, pendapat, otoritas, serta hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan yang dikemukakan. Semakin lengkap butir-butir teori yang dikemukakan akan semakin canggih kerangka berpikir yang dapat dibangun. Hal ini berarti bahwa penulis memiliki referensi bacaan yang lengkap pula. Namun demikian, tidak berarti bahwa penulis yang masih memiliki referensi terbatas kemudian tidak mampu menulis makalah. (Pranowo dkk., 1996 : 37-38).
Studi pustaka mempunyai tiga fungsi yang penting. Pertama, memberikan gambaran tentang topik masalah kepada pembaca; kedua, meyakinkan pembaca bahwa penulis mengetahui banyak hal tentang topik masalah yang sedang diteliti; ketiga, mengembangkan wawasan tentang bidang studi yang diteliti.
Sedangkan urutan kutipan (citation) dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, dimulai dari hasil penelitian atau pustaka yang paling jauh hubungannya (most distantly related) ke hasil peneletian atau pustaka yang paling dekat hubungannya (most closely related); kedua, menggunakan urutan kronologis; dan ketiga mengelompokkan menurut pendekatan-pendekatan yang berbeda (different approaches) kemudian kutipan-kutipan dalam masing-masing kelompok ditulis secara kronologis atau dari umum ke khusus (Weissberg & Buker, 1990: 41-45).

4. Bagian Hasil dan Pembahasan
Dalam menulis bagian Hasil, penulis paling tidak menguraikan dua hal. Pertama, dia harus menjelaskan eksperimennya secara menyeluruh tanpa mengulangi uraian secara rinci eksperimen yang telah diuraikan pada bagian Bahan dan Metode. Kedua, dia harus menyajikan data. Kadang-kadang bagian Hasil ditulis dalam satu kalimat :”The results are shown in Table 1.”
Bagian Hasillah yang berisi pengetahuan baru, di mana penulis tersebut menyumbangkan sesuatu kepada dunia.
Secara umum hasil dapat disajikan secara bertahap dalam tiga bagian, yaitu uraian temuan data dan informasi yang terkumpul, analisis sesuai dengan rancangan penelitian, dan penafsiran serta penjelasan sintesisnya. Hasil pengamatan atau kumpulan wawancara lengkap dengan data pendukungnya yang terhimpun (spesies, foto, dokumen) dirangkum secara obyektif. (Rifai, 1995:75).
Bagian Pembahasan merupakan bagian yang utama dari seluruh naskah; keberhasilan penulis dalam beberapa hal tergantung pada bagian ini, dan ini merupakan bagian tersulit untuk menuliskannya.
Beberapa naskah mungkin ditolak oleh redaktur jurnal karena bagian Pembahasan yang kurang memadai, meskipun data naskah tersebut sahih dan menarik. Beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam bagian Pembahasan adalah sebagai berikut.
1. Sebutkan prinsip-prinsipnya, hubungannya, dan generalisasi yang ditunjukkan pada bagian Hasil.
2. Sebutkan penyimpangan-penyimpangan atau tidak adanya korelasi, dan rumuskan hal-hal yang kurang pasti.
3. Tunjukkan bagaimana hasil dan interpretasi cocok atau berlawanan dengan karya lain yang diterbitkan sebelumnya.
4. Bahaslah implikasi-implikasi teoritis pada naskah anda, demikian juga kemungkinan adanya aplikasi praktis.
5. Sebutkan kesimpulannya secara lengkap.

5. Bagian Kesimpulan
Bagian ini berisi rangkulam hal-hal yang pokok yang telah diuraikan dalam Bab III dan saran-saran dari penulis Laporan Kerja Praktek. Pada bagian kesimpulan tidak ada kutipan sumber, uraian, contoh-contoh dan panjangnya tidak lebih dari dua halaman.

Catatan :
Setelah bagian kesimpulan dicantumkan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
Daftar pustaka berupa buku, majalah, surat kabar, dokumen, dsb.
Daftar lampiran dapat berupa dokumen/ arsip, gambar-gambar, photo, dll.

B. Teknik Pengetikan Tugas Akhir
1. Tugas Akhir (TA) diketik dengan word processor.
2. Tugas Akhir (TA) ditulis dengan bahasa Inggris.
3. Kertas yang dipergunakan jenis HVS, warna putih, minimal 60 gram, ukuran kuarto 21 x 28 cm.
4. Kertas diketik pada satu halaman saja, tidak timbal balik.
5. Lajur bagian kiri kertas dikosongkan selebar 4,5 cm, bagian atas 4 cm, bagian bawah 3 cm, dan bagian kanan 2,5 cm.
6. Penomoran halaman dengan angka Arab berlaku untuk bagian tubuh laporan. Halaman berjudul tidak diberi nomor.
7. Halaman-halaman pengantar, daftar isi dan daftar singkatan diberi nomor dengan angka romawi kecil.
8. Tebal Tugas Akhir (TA) sekurang-kurangnya 15 halaman (tidak termasuk lampiran-lampiran).
9. Tugas Akhir (TA) dijilid dengan kertas karton manila berwarna biru muda. Pada halaman judul itu harus dicantumkan data-data seperti yang terdapat pada contoh.
10. Jumlah yang harus diserahkan lima eksemplar.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Go green ya ayank...
request dunk, judul TA IT buat referensi aq kan lumayan..
nanti kita buat website berdua yaa..
^_^

Fandi FT mengatakan...

y yank nanti aq masukin judul-judul TA IT
spa tahu bisa jadi bahan pertimbangan TA kamu..
:)